KABARBERITAINDONESIA.COM
Dramaga, 29 Oktober 2025 — UPTD Puskesmas Cangkurawok menggelar Lokakarya Mini (Lokmin) Lintas Sektor Triwulan III bertempat di Aula Puskesmas Cangkurawok, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanganan stunting dan perbaikan gizi keluarga.
Acara tersebut dihadiri oleh Camat Dramaga Atep S. Sumaryo, S.H., M.M., Kapolsek Dramaga Iptu Desi Triana, S.H., M.H., Danpos Koramil Dramaga, Ketua TP PKK Kecamatan Dramaga, para Kepala Desa Cikarawang dan Babakan, Ketua TP PKK Desa Cikarawang, Kepala UPTD Puskesmas Cangkurawok, serta para kader kesehatan dan tamu undangan lintas sektor lainnya.
Kegiatan Lokmin dibuka secara resmi oleh Camat Dramaga Atep S. Sumaryo, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan lintas sektor sebagai wadah evaluasi dan koordinasi dalam memperkuat pelayanan kesehatan di masyarakat.
> “Lokakarya mini ini penting sebagai bahan evaluasi puskesmas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Karena sifatnya lintas sektor, maka semua unsur diundang agar tercipta sinkronisasi kegiatan di lapangan,” ujar Atep.
Lebih lanjut, Atep menyoroti beberapa isu kesehatan prioritas di wilayah Dramaga, di antaranya penanganan stunting, ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), tuberkulosis (TBC), serta edukasi gizi bagi kader posyandu.
> “Alhamdulillah, selama ini penanganan stunting di wilayah Kecamatan Dramaga menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data tahun lalu, angka stunting menurun lebih dari 20 persen. Ini tentu hasil kerja keras bersama dari puskesmas, desa, kader posyandu, dan masyarakat,” ungkapnya.
Atep juga menegaskan bahwa stunting bukan aib, melainkan kondisi yang dapat ditangani melalui disiplin dan kolaborasi berbagai pihak.
> “Stunting bukan aib. Negara hadir membantu melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) dari desa maupun puskesmas. Namun semua program tidak akan berarti bila orang tua tidak disiplin membawa anak ke posyandu atau memperhatikan asupan gizi keluarga,” tambahnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak mengucilkan keluarga yang memiliki anak stunting, melainkan memberi dukungan dan semangat agar kondisi gizi anak bisa segera membaik. Menurutnya, empati dan gotong royong antarwarga merupakan kunci utama dalam mempercepat penurunan kasus stunting di wilayah Dramaga.
Dari laporan Kepala UPTD Puskesmas Cangkurawok, tercatat sekitar 45 anak stunting di dua desa wilayah kerja puskesmas. Beberapa kasus baru ditemukan di Desa Cikarawang, di mana dua anak teridentifikasi mengalami stunting setelah keluarganya pindah dari luar daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Dramaga Iptu Desi Triana, S.H., M.H. menyampaikan komitmen Polsek Dramaga untuk terus mendukung seluruh program kesehatan masyarakat, khususnya pencegahan stunting dan gizi buruk.
> “Kami dari Polsek Dramaga akan selalu mendukung kegiatan positif, terutama yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Bhabinkamtibmas di setiap desa rutin melaporkan kegiatan serta kendala yang terjadi di lapangan,” ujarnya.
Selain itu, Kapolsek juga menjelaskan mengenai program ketahanan pangan nasional yang saat ini sedang digalakkan oleh kepolisian sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah pusat, salah satunya melalui penanaman jagung hibrida di tiap desa.
Menutup kegiatan, Camat Dramaga berharap Lokmin Lintas Sektor Triwulan III ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antarinstansi, lembaga, dan masyarakat.
> “Semoga kegiatan ini menjadi wadah koordinasi yang berkesinambungan dalam mewujudkan Kecamatan Dramaga yang sehat, tangguh, dan bebas stunting,” pungkasnya.
(Reporter Herman jampang)

Posting Komentar