KABARBERITAINDONESIA.COM
Banyumas - Ratusan anggota Paguyuban UMKM BST(Bank Street) Menara Pandang Terate di Jalan Bung Karno Purwokerto,Senin siang (29-09-2025)mendatangi Manajemen UPTD BLUD(Badan Layanan Usaha Daerah) Banyumas, selaku Managemen Pengelola Kawasan Menara Pandang Terate Purwokerto untuk melakukan proses Audensi dan konfirmasi terkait adanya permasalahan Penutupan Jalan pada saat diselenggarakannya Even Festival Lampion(Sky Lattern) yang baru-baru ini dilaksanakan pada Sabtu malam (27-09-2025).
Tujuan dilakukan Audensi ini adalah ingin menyampaikan permasalahan yang terjadi selama adanya Even-even yang diadakan oleh EO yang menyewa tempat ke managemen UPTD BLUD Banyumas sering merugikan para pedagang UMKM yang ada disekitar Kawasan Menara Pandang khususnya Paguyuban UMKM BST dan Paguyuban Kranji.
Seperti contoh kegiatan terbaru yang kemarin dilaksanakan pada acara Festival Lampion(Sky Lattern),panitia dengan seenaknya mulai jam 15.00 Wib sudah melakukan penutupan jalan Bung Karno sebelah utara secara total,sedangkan yang dari arah selatan dibuka keseluruhan sampai batas area Madang Maning Park untuk dilakukan registrasi, sehingga dengan adanya sistem seperti itu, untuk area paguyuban UMKM BST dan Kranji sebelah utara Jalan Bung Karno "Mati Total",tidak ada satupun pengunjung yang akan hadir atau bisa masuk ke area Menara Pandang karena adanya penutupan total akses masuk sebelah Utara Jalan Bung Karno, apalagi penutupan ini dilakukan tanpa adanya kordinasi dengan pengurus paguyuban BST maupun Paguyuban Kranji,bahkan proses penutupan total jalan dilakukan oleh jasa pengamanan pihak ketiga "Jaga Baya"yang informasi sudah bekerja sama dengan Panitia Even.
Atas adanya kejadian tersebut pada pukul 16.30 Wib semua Pedagang yang tergabung dalam paguyuban BST dan Kranji, melakukan aksi untuk membuka blokir atau penutupan jalan yang dilakukan oleh panitia, setelah dilakukan mediasi dengan panitia atau EO akhirnya penutupan atau blokir total jalan Bung Karno sebelah utara bisa dibuka sampai batas pintu masuk Menara Pandang.
Atas dasar kejadian tersebut,pada siang ini anggota Paguyuban UMKM BST dan Kranji,yang masing masing paguyuban yang langsung dipimpin oleh ketua pagyubannya yaitu Ardi Siswanto dan Soni melakukan proses Audensi dan Konfirmasi serta diterima langsung oleh Direktur Managemen UPTD BLUD Banyumas" Yanuar Pratama"serta didampingi Kadinporparbud Banyumas" Setya Rahendra".
Pada kesempatan tersebut,Ardi Siswanto sebagai Ketua Paguyuban BST menyampaikan terkait adanya permasalahan tersebut secara langsung dihadapan Managemen UPTD BLUD dan Kadinporparbud Banyumas," Saya mewakili para pelaku UMKM BST dan Kranji sangat tidak setuju dengan adanya even even yang dilakukan oleh EO apabila sampai menutup total jalan sehingga para pedagang UMKM sampai merugi tidak ada pembeli karena tidak ada akses pengunjung untuk masuk, apalagi Kita sebagai pengurus Paguyuban tidak dilibatkan oleh penyelenggara maupun BLUD untuk melakukan komunikasi atau kordinasi untuk mencari solusi terbaik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan,bahkan yang dilibatkan pihak ke 3 yang bukan pengurus Paguyuban, sehingga dengan seenaknya melakukan proses penutupan jalan total dengan seenaknya, serta saya juga ingin menyampaikasi klarifikasi dengan adanya berita yang saya terima yang katanya setiap ada Even di Menara Pandang merugi karena adanya pemalakan yang dilakukan oleh pengurus Paguyuban BST, dan ucapan tersebut disampaikan oleh Pimpinan UPTD BLUD dalam meeting dihadapan Karyawan Menara Pandang," apakah itu betul dan kalau itu betul apa yang menjadi dasar, itu adalah fitnah yang sangat kejam kepada saya yang dilakukan oleh Direktur UPTD BLUD, dan itu tidak saya terima dan saya akan lakukan proses pelaporan pidana atas perbuatan Fitnah dan Pencemaran nama baik dimuka umum," ungkap Ardi Siswanto dengan penuh emosi dan nada tinggi dihadapan semua orang yang hadir.
Pada kesempatan setelah proses perundingan bubar,Setya Rahendra selaku Kadinporparbud Banyumas, maupun Yanuar Pratama selaku Direktur UPTD BLUD Banyumas kepada media menyampaikan," adanya permasalahan yang terjadi akibat adanya even even yang bisa merugikan para pelaku UMKM disepanjang jalan Bung Karno akan dijadikan evaluasi bagi kami supaya tidak terjadi lagi,dan saya harapkan untuk semua EO yang nantinya jadi penyelenggara wajib melakukan kordinasi dengan para pengurus paguyuban yang ada, bukan dengan hanya dengan satu pengurus paguyuban saja, apalagi dengan kapasitas yang tidak jelas, itu semua nanti akan saya lakukan evaluasi dan koreksi terhadap managemen UPTD BLUD Banyumas, serta saya tidak mau hal itu terjadi lagi,walaupun UPTD BLUD hanya sebatas sebagai Penyedia lahan kegiatan untuk disewakan kepada EO di kawasan Menara Pandang Terate, akan tetapi juga sebelum even tersebut dilaksanakan wajib menyampaikan kepada penyelenggara terkait apa yang harus dilaksanakan," ungkap Setya R.
Sedangkan Yanuar Pratama," adanya berita tentang bahwa adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh EO merugi karena adanya pemalakan yang dilakukan oleh Pengurus Paguyuban BST adalah sangat tidak benar, itu tidak berdasar dan itu sebuah Miss Konunikasi yang didengar dan diterima oleh yang mendengarnya, dan dengan adanya berita itu.," saya pribadi mohon maaf yang sebesar besarnya kepada pengurus BST khususnya Ketua Paguyuban BST," Ardi Siswanto," serta tadi apa yang disampaikan oleh Ketua BST akan sangat menjadikan koreksi dan evaluasi buat kami semua yang ada disini selaku pengelola Managemen UPTD BLUD Menara Pandang Terate," ungkapnya
Sedangkan pada kata penutup Setya Rahendra selaku Kadinporparbud Banyumas menitipkan pesan," Marilah kita warga Banyumas yang terkenal santun wajib menjaga kedamaian,tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan asal hati dan pikiran kita dingin,"Guyub Rukun Brayan Mbangun Banyumas," itu slogan yang harus kita terapkan," tuturnya
(Red)
Posting Komentar