Kemenag RI di CFD Semarang SeruKan Gasnikah Ikhtiar Meneguhkan Cinta Sah


KABARBERITAINDONESIA.COM

SEMARANG - Ribuan peserta tumpah ruah memadati halaman Masjid Raya Baiturrahman, Simpang Lima Semarang, dalam kegiatan "Keluarga Sakinah Fun Walk" yang dikemas dalam rangkaian Kampanye Gerakan Sadar Pencatatan Nikah (Gasnikah), Minggu pagi (28/09/2025), bertepatan dengan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dalam program Blissful Mawlid.



Kegiatan ini dilaunching oleh jajaran pimpinan nasional dan daerah, Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Abu Rokhmad mewakili Menteri Agama RI, Ketua Baznas RI Prof. Dr. H. Noor Achmad, MA, Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd., Kepala Kanwil Kemenag Jateng Dr. Saiful Mujab, dan Ketua Umum MUI Jateng Dr. KH Ahmad Darodji.


Setelah pengibaran bendera start oleh Prof. Abu Rokhmad, ribuan peserta termasuk keluarga besar Kemenag se-Jateng, para kepala kantor KUA, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pemerintah daerah berjalan santai memutari kawasan Simpang Lima. Tampak hadir pula Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Plt Kepala Biro Kesra Gunawan Sudharsono, serta sejumlah tokoh dari dunia kesehatan, travel umrah, dan aktivis sosial.


Pernikahan Tak Sekadar Ijab Qabul, Tapi Harus Sah dan Tercatat


Dalam sambutannya, Prof. Dr. Abu Rokhmad menegaskan bahwa pencatatan nikah adalah pondasi hukum dan sosial bagi tegaknya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas tren pernikahan tidak tercatat yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.


"Pada 2024, dari sekitar 3,4 juta pasangan yang menikah, hanya 1,5 juta yang tercatat secara resmi. Ironisnya, angka perceraian justru tinggi, lebih dari 30 persen. Jika keluarga baik, Insya Allah bangsa ini akan kuat. Karena itu kami dorong pemuda-pemudi yang cukup usia, minimal 19 tahun, dan siap lahir batin, untuk segera menikah dan mencatatkannya secara sah di KUA," tegasnya.


Fenomena Sosial yang Mengkhawatirkan


Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd., mengungkapkan bahwa Gasnikah diluncurkan sebagai respons terhadap realitas sosial yang mengkhawatirka. Mulai dari penurunan angka pernikahan, meningkatnya pasangan hidup tanpa pernikahan sah, hingga maraknya narasi negatif di kalangan generasi muda seperti "marriage is scary", "living together", dan "childfree".


"Banyak perkawinan yang tidak tercatat, sehingga perempuan dan anak kehilangan hak hukum atas waris, nafkah, hingga identitas. Hal ini berakibat pada kerentanan sosial dan sengketa keluarga yang berkepanjangan. Gasnikah adalah bentuk ikhtiar kita bersama agar pernikahan kembali diposisikan sebagai institusi mulia yang sah secara agama dan negara," jelas Zayadi.


Angka Perceraian Meningkat, Jateng Catat 22.648 Kasus per Juli 2025


Data Pemprov Jateng menunjukkan bahwa per Juli 2025, angka perceraian di provinsi ini telah mencapai 22.648 kasus, didominasi oleh pasangan muda dengan usia pernikahan antara 1 hingga 5 tahun.

Faktor penyebab utamanya adalah masalah ekonomi dan ketidakharmonisan rumah tangga, diperparah oleh kurangnya kesiapan mental, spiritual, dan administrasi dalam membangun bahtera rumah tangga.


Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt Kepala Biro Kesra, menyampaikan bahwa,


"Pencatatan nikah bukan sekadar administrasi, tapi menyangkut perlindungan hukum, status sosial, dan masa depan generasi. Jika pernikahan tidak tercatat, anak-anak akan kesulitan mendapatkan akta kelahiran, akses pendidikan, hingga perlindungan hak waris. Ini tanggung jawab kita bersama."


Gasnikah, Jalan Menuju Keluarga Sakinah yang Tercatat dan Terhormat


Di balik tawa dan semangat para peserta Fun Walk, terselip pesan moral yang kuat, 

"Jangan hanya menikah dengan cinta, tapi juga dengan akta."

Gerakan Gasnikah adalah ajakan untuk menapaki jenjang rumah tangga secara terhormat, tercatat, sah, dan bermartabat.


Acara ini juga dimeriahkan dengan kajian agama oleh Ustaz Ahmad Romzi, lantunan religi Woro Widowati, serta pembagian doorprize. Baznas RI turut menyalurkan bantuan sosial kepada penyandang disabilitas dan anak-anak panti asuhan.


Hadiah utama berupa paket umrah gratis dari PT ABBA Tour diserahkan kepada Budiyanto, pria sepuh berusia 73 tahun warga Rusun Kaligawe, yang tak kuasa menahan haru saat namanya diumumkan. Tangis syukur pun mengiringi langkahnya menuju tanah suci, sebuah hadiah dari jalan sehat yang penuh berkah.


Gasnikah bukan hanya kampanye, tapi gerakan membangun peradaban.

Karena dari keluarga yang kuat, lahirlah masyarakat yang sehat. Dan dari rumah tangga yang sah, terbitlah generasi yang bermartabat.

Mari nikah dengan cinta, catat dengan iman, dan bangun masa depan dengan akta. Insya Allah SWT, berkah-NYA menyertai.


(Agus F/Djarmanto-YF2DOI/Warto)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama