KABARBERITAINDONESIA.COM
Banyumas || Di tengah riuh zaman yang menguji nilai dan identitas pendidikan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas melalui Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) menghadirkan secercah harapan, “Gema Tasbih”, Gerakan Madrasah Berkualitas, Berakhlak, Integratif, dan Harmoni.
Program ini secara resmi diluncurkan dalam sebuah forum penuh inspirasi dan harapan, bertempat di D’Garden Resto, Purwokerto, Rabu (24/09/2025), dengan dihadiri oleh jajaran pejabat Kemenag Banyumas, para pengawas, kepala madrasah, komite, serta para pegiat pendidikan Islam.
Gema Sebuah Gerakan, Bukan Sekadar Program
Kepala Kantor Kemenag Banyumas H. Ibnu Asaddudin menegaskan bahwa Gema Tasbih bukan sekadar nama, melainkan gerakan strategis untuk menanamkan nilai-nilai spiritual, kecemerlangan akademik, dan pengelolaan madrasah yang profesional.
“Ini adalah ikhtiar lahir dan batin. Gema Tasbih adalah suara hati madrasah yang ingin bangkit, maju, dan menjadi cahaya peradaban di tengah tantangan zaman,” tegasnya dalam sambutan membakar semangat yang hadir.
Sementara itu, Wahyu Fauzi, selaku Ketua Panitia, menaruh harapan besar agar program ini menjadi titik balik bagi kebangkitan madrasah di Banyumas dan sekitarnya.
“Semoga madrasah bukan hanya menjadi pilihan, tapi menjadi kebanggaan generasi muda kita. Gema Tasbih adalah denyut harapan menuju madrasah impian, unggul, religius, dan mendunia.”
Madrasah, Bukan Sekadar Tempat Belajar, Tapi Tempat Menyiapkan Masa Depan
Dalam sesi inti, Prof. Dedi Jubaedi, akademisi dan praktisi pendidikan madrasah nasional, menyampaikan tausiyah penuh semangat yang membangkitkan kesadaran kolektif,
“Madrasah bukan tempat mengisi kepala, tapi tempat membentuk jiwa. Ia bukan hanya mencetak cerdas, tapi juga menumbuhkan akhlak mulia. Ayo banggakan madrasah, Madrasah Hebat, Bermartabat”
Empat Pilar Perubahan, Visi, Aksi, Kolaborasi, dan Spiritual
Sebagai penguat motivasi, Wahyudi, motivator pendidikan nasional, menanamkan empat kekuatan inti yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin madrasah :
1. The Power of Vision, Kekuatan arah dan tujuan
2. The Power of Action, Kekuatan bertindak, bukan hanya wacana
3. The Power of Collaboration, Kekuatan kebersamaan dan gotong-royong
4. The Power of Spiritual, Kekuatan dzikir, doa, dan keikhlasan,
“Madrasah yang hebat tidak dibangun hanya oleh sistem, tapi oleh jiwa-jiwa yang menyala dengan keikhlasan dan semangat berjuang. Inilah kunci dari Gema Tasbih,” jelasnya.
Suara Hati Para Kepala Madrasah
Pesan menyentuh juga datang dari para peserta.
Nur Laela, Kepala MI Ma’arif NU Ajibarang Kulon, menyampaikan,
“Program ini menyentuh hati. Semoga Gema Tasbih tak hanya berhenti di ruangan ini, tapi menular ke seluruh warga madrasah. Dari kepala, guru, siswa, hingga orang tua. Madrasah harus unggul dan membumi, berakhlak dan mendunia.”
Masruhin, Kepala MTs Ma’arif NU 1 Pekuncen, turut menegaskan urgensi nilai-nilai program,
“Yang kita harapkan satu, berkualitas. Madrasah harus menjunjung akhlakul karimah, menjadi lembaga yang menghubungkan kualitas dan akhlak, lalu menjelma dalam harmoni yang nyata.”
Gema Tasbih, Sebuah Gerakan Kolektif Menuju Madrasah Cahaya
Program Gema Tasbih diharapkan menjadi langkah nyata, bukan sekadar slogan. Ia adalah suara dari hati-hati yang ingin melihat madrasah berdiri tegak di tengah zaman, sebagai pelabuhan ilmu, peradaban, dan karakter.
“Ini bukan program sesaat. Ini gerakan suci. Kita niatkan sebagai ibadah. Karena mendidik anak bangsa adalah bagian dari jihad yang tak pernah sepi pahala.”
Dengan semangat kolaborasi, kekuatan spiritual, dan keikhlasan niat, Gema Tasbih diyakini menjadi titik awal kebangkitan madrasah Indonesia yang bermartabat dan bersinar hingga dunia akhirat. Dan Gema Tasbih, Menyatukan Ilmu, Akhlak, dan Cahaya Perubahan.
(Humas YUD/Djarmanto - YF2DOI//warto)
Posting Komentar