KABARBERITAINDONESIA.COM
Jakarta - Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI, Mayor Jenderal TNI Oktaheroe Ramzi, merupakan sosok putra Lampung.
Kisah perjalanan karier dan kehidupan sosok ini menarik untuk diulas, Dari lorong sekolah di Bandar Lampung hingga menghantarnya saat ini duduk di panggung strategi pertahanan negara,
Pria yang akrab disapa Heroe tersebut merupakan perwira yang menjalani setiap langkah hidup dengan ikhlas melalui karier yang ia lalui dengan bekerja maksimal pada tiap jenjangnya. Dengan kematangan pemikiran cendikiawan dalam upaya terus menjaga keutuhan dan cita-cita bangsa sebagaimana yang di amanahkan para pendiri negeri ini.
"Saya bangga menjadi anak Lampung, banyak anak daerah kini bersinar. Tugas kita menjaga nilai-nilai: etika, budaya, dan iman — karena di situlah martabat bangsa tumbuh," kata Heroe, saat bertemu di Cibubur Jakarta beberapa waktu lalu.
Oktaheroe Ramzi lahir dan besar dari keluarga sederhana namun penuh cinta di Bandar Lampung. Mulai bangku SD Budi Bhakti Persit Kartika Chandra Kirana,SMP Negeri 5 Gotong Royong dan SMA Negeri 2 Bandar Lampung, sang jenderal yang akrab di sapa dengan nama panggilan Heroe ini mengukir langkah awalnya dengan kesungguhan. Meski sempat menempuh Fakultas Pertanian Unila, jalan hidup membawanya ke medan berbeda: militer dan strategi.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka (S1), lalu terbang menuntut ilmu ke Singapura di RSIS Nanyang Technological University (S2) dan akhirnya menuntaskan S3 Strategi Pertahanan di Universitas Pertahanan RI, tanah pengabdiannya kini.
Dalam perjalanan keluarga, jenderal dengan penampilan bersahaja namun berwibawa tersebut Bersama sang istri tercinta, Diyan Pramestiana Andiani, memiliki dua anak yaitu Adinda Aisyah Chairunnisa dan Sulaiman Damirel.
Jenderal Heroe bukan sekadar pengemban senjata, ia juga pemanggul pena. Jejak pendidikannya penuh dengan kursus dan pelatihan elite di dalam dan luar negeri — dari George C. Marshall Center, Naval Postgraduate School Monterey, hingga pelatihan kontra terorisme dan strategi global di Eropa dan Amerika.
Ia tidak hanya berlatih untuk bertempur, tetapi belajar untuk berpikir, berdamai, dan menjaga pertiwi dengan visi dan strategi. Langkahnya menapaki tangga kepemimpinan dengan kesabaran: dari Dandenkav Paspampres, Wadan Grup C, hingga menjadi Direktur Kebijakan Strategis Kemhan, lalu kini memimpin dunia intelektual pertahanan sebagai Dekan Unhan.
Kecintaan Heroe pada tanah kelahirannya, terungkap dengan Ia menyebut Lampung sebagai rumah semangat, tempat akar jatuh dan rindu tumbuh. Ia berharap generasi muda Lampung terus menjulang dalam prestasi, tapi tetap membumi dalam adab.
"Jangan tinggalkan tata krama, jangan lupakan adat, jangan jauh dari agama. Karena bangsa yang besar, lahir dari anak-anak yang berakar," kata dia.
Perjalanan Mayjen TNI Oktaheroe Ramzi, yang sukses dalam kariernya tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi generasi penerus khususnya dari Lampung, meskipun berasal dari daerah tidak menjadi penghalang untuk memiliki karier cemerlang dengan konsistensi kesederhanaan dan disiplin
Pengabdian dengan tulus kepada negeri lebih dari itu untuk kemanusiaan yang lebih luhur.
(Y/I/TIM)
Posting Komentar