KABARBERITAINDONESIA.COM
Banyumas || Langit Sokaraja bergetar oleh lantunan sholawat, bumi pesantren bergemuruh oleh cinta yang membuncah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam semangat itu, Yayasan PPNU Abdul Djamil Tebuireng 17 Sokaraja sukses menggelar Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, dirangkaikan dengan Haul Masyayikh, Khotmil Qur’an, Khotmil Kutub, serta Festival Seni Budaya Islami yang berlangsung selama sepekan penuh, 15 hingga 21 September 2025.
Dalam suasana penuh syukur dan bangga, tim awak media mewawancarai tokoh perintis sekaligus Ketua Yayasan, H. Imam Purwanto, pabggilan akrapnya Ayah Anto Jamil, yang didampingi oleh unsur humas dan pengurus pesantren, pada Rabu malam, 24 September 2025 di Pendopo setempat.
“Maulid ini bukan rutinitas. Ia adalah denyut hidup pesantren. Cinta Rasul harus terus dihidupkan lewat ilmu, seni, adab, dan kebersamaan umat,” tutur H. Imam Purwanto dengan suara tegas namun bergetar haru.
Festival ini diawali dengan rangkaian pembacaan Maulid Diba’i dan pengajian harian, diisi oleh para alim ulama, Ustadz Muhammad Hakimudin, KH. Mohammad Hussein, KH. Irchamni Masdari Abdul Qodir, hingga KH. Akhmad Gunanto, S.Ag., M.Pd.I. yang hadir menyampaikan mau’idzoh hasanah pada malam puncak Ahad, 21 September 2025.
“Kami menyusun acara ini bukan sekadar meriah, tapi sarat makna. Ada sima'an Al-Qur’an, khotmil kutub, pawai ta’aruf, hingga pagelaran seni santri. Semua ini adalah ekspresi cinta kepada Rasulullah SAW yang hidup di tengah masyarakat,” tambah Ustadz Ahmad Lukito Handoyo, ketua panitia.
Malam puncak perayaan berlangsung khidmat dan semarak, disemarakkan hadroh Al-Fattah, serta dihadiri berbagai tokoh penting dan pejabat daerah, antara lain:
1. Rektor UNSOED, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc. Agr., IPU., ASEAN Eng.
2. Dekan FISIP UNSOED, Prof. Slamet Rosadi
3. Dekan Fakultas Teknik, Prof. Agus Parwoto
4. Kepala Kemenag Banyumas, Dr. H. Ibnu Asaddudin, S.Ag., M.Pd.
5. Kepala Dinsos Permades, Drs. Hirawan Putra, M.Si
6. Ketua PMI Banyumas, Dr. Tangguh Budi Prasetyo, SH
7. Para Pengasuh pondok se-Sokaraja
8. Ketua PCNU, MWC NU, Muslimat NU se-Sokaraja
9. Para wali santri, masyarakat umum, dan komunitas pemuda Islam serta undangan lainnya.
Ditempat terpisah dalam wawancara singkatnya secara online, Kepala Kemenag Banyumas, Dr. H. Ibnu Asaddudin memberikan apresiasi luar biasa,
“Kami sampaikan apresiasi, penghargaan dan rasa bangga kepada seluruh keluarga besar sohibul hajat. Gebyar Maulid di Tebuireng 17 sikaraja itu bukan hanya menyentuh hati, tapi menyentuh peradaban. Ini inspirasi nyata dan berwujud,” ungkapnya.
Dan ketika ditanya tanggapan khusus tentang peran pesantren ini, ia hanya menyebut singkat,
“No comment untuk Tebuireng 17 Sokaraja, selalu hadir, dengan daya kreatifitasnya, dan selalu menginspirasi Indonesia.”
Tak hanya spiritualitas, acara ini juga menyuguhkan pameran budaya, kaligrafi Islami, warisan batik santri, serta jajanan halal lokal Banyumas yang memperkuat akar pesantren sebagai pusat pembinaan umat sekaligus pelestarian budaya.
Menutup wawancara, H. Imam Purwanto menyampaikan pesan penuh makna, yang menjadi cermin dari perjalanan panjang dakwah dan pendidikan pesantren ini,
“Apa yang kami tunjukkan setiap hari bersama para santri, itulah wujud nyata. Bukan dari banyaknya pertanyaan atau cerita. Tapi dari amal yang istiqomah. Dari niat yang terus ditumbuhkan, dan dari cinta yang tak pernah putus kepada Nabi Muhammad SAW,” tegasnya.
Dengan penuh keberkahan dan harapan, acara ditutup dengan doa bersama agar setiap langkah umat Islam selalu dalam tuntunan Rasulullah SAW, dan pesantren ini terus menjadi mercusuar ilmu, iman, dan peradaban.
(Humas Choi/Djarmanto-YF2DOI//warto)
Posting Komentar